Efektivitas Penerapan Model Direct Instruction untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VII MTsN 1 Bandung Barat

Penelitian ini bertolak dari permasalahan yang terjadi di kelas VII MTs N 1 Bandung Barat pada saat pelajaran fiqih, yaitu ditemukan siswa menunggu proses transfer ilmu dari guru hanya duduk, dengar, catat, hafal, tidak bisa belajar aktif untuk ketika belajar, serta terdapat beberapa wajah yang kesal dan kelihatan jenuh atau kurang motivasi sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa siswi dalam mata pelajaran fiqih. Mata penulis memilih model direct instruction untuk : 1) mendeskripsikan hasil belajar siswa siswi pada mata pelajaran fiqih sebelum menggunakan model direct instruction di kelas VII DI MTsN Bandung Barat : 2) mendeskripsikan proses pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan model direct instruction di kelas VII Di MTsN 1 Bandung Barat tiap siklus : 3) mendeskripsikan hasil belajar siswa siswi pada mata pelajaran Fiqih setelah menggunakan model direct instruction dikelas VII Di MTsN 1 Bandung Barat pada siklus akhir penelitian ini berdasarkan pada pemikiran bahwa model pembelajaran dapat digunakan untuk membantu siswa siswi menguasai materi pelajaran fiqih dalam mempelajari dan menguasai keterampilan dasar dan keterampilan dan keterampilan kompleks yaitu dengan memiliki pengetahuan deklaratif (mengetahui tatacara untuk melakukan sesuatu) dan memiliki pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana bagaimana melakukan sesuatu) dan memiliki pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu yang diajarkan terhadap demi setahap) metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK), dengan subjek penelitian kelas VII MTsN 1 Bandung Barat sebanyak 30 siswa siswi. Tektik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian berupa tes, observasi dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah :1) sebelum menggunakan model direct instruction hasil belajar siswa siswi pada mata pelajaran fiqih dengan jumlah sebanyak 30 siswa siswi, masih ada 20 siswa yang belum tuntas dan 10 siswa yang telah tuntas, artinya 70% dinyatakan belum memenuhi standar nilai KKM: 2) proses pembelajaran mata pelajaran fiqih dengan menggunakan model direct instruction dapat digambarkan pada siklus ke 1 hasil belajar siswa sebanyak 22 orang atau 73,3% yang tuntas, dan pada siklus ke lll seluruh siswa telah dinyatakan tuntas : 3) peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model ini pada sisklus ll mengalami peningkatan menjadi 22 siswa atau 73,3% yang mencapai tuntas selanjutnya mengalami peningkatan lagi pada siklus lll sebanyak lll sebanyak 30 siswa atau 100% telah tuntas.