Pengaruh Puasa Senin Kamis terhadap Kedisiplinan Santri Putra Pondok Pesantren Darul Falah Bandung Barat

Di lingkungan pondok pesantren atau lembaga pendidikan agama Islam, para santri diharapkan mampu mengembangkan kedisiplinan yang kuat dengan melaksanakan rutin kegiatan-kegiatan yang sudah diatur oleh Pesantren karena ini menjadi faktor penentu seorang santri dalam mencapai tujuan akademik dan sebagai pembentukan karakter mereka. Charles Duhigg (2012) menyatakan bahwa kebiasaan rutin yang teratur sangat penting dalam membentuk kedisiplinan dan kesuksesan. Dia mengatakan bahwa: “What they needed were institutional habits that made it easier to muster their self discipline”. Puasa Senin Kamis merupakan praktik puasa tambahan yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis di luar puasa wajib, dan umumnya dianjurkan untuk umat islam sebagai bentuk ibadah sunnah. Puasa Senin Kamis juga dapat menumbuhkan sikap kedisiplinan bagi seorang santri karena melibatkan konsistensi, pengendalian diri, komitmen pada ajaran agama, kesadaran spiritual, dan pembentukan rutinitas positif. Sehingga bahan kajian dalam penelitian yang akan dilakukan penulis berfokus pada pengaruh penerapan puasa Senin Kamis untuk tingkat kelas Ibtidaiyyah dan Tsanawiyyah di Pondok Pesantren Darul Falah sebagai objeknya serta untuk melihat seberapa besar pengaruh puasa Senin Kamis terhadap kedisiplinan santri putra di Pondok Pesantren Darul Falah Bandung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh puasa Senin Kamis terhadap kedisiplinan santri putra di Pondok Pesantren Darul Falah. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian kuantitatif Deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode survei. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan puasa Senin Kamis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Darul Falah, hal ini dibuktikan dengan persamaan regresi 72.635 + 0.629X, koefisien korelasi sebesar 0,629 dan koefisien determinan sebesar 38%. Demikian puasa Senin Kamis memberikan pengaruh sebesar 38% terhadap kedisiplinan santri putra di Pondok Pesantren Darul Falah, sementara 62% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak teliti dalam penelitian ini. Diperoleh hasil thitung > ttabel, atau 7,295 > 2,051 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kedisiplinan santri Putra dipengaruhi secara signifikan oleh puasa Senin Kamis. Untuk itu dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi pengurus dalam meningkatkan kedisiplinan santri putra di Pondok Pesantren Darul Falah Bandung Barat.