Meningkatkan Kemampuan Bercerita Anak Melalui Metode Show And Tell (Penelitian Tindakan Kelas pada anak usia 5 – 6 Tahun di RA Adz–Dzikro Sindangkerta)

Berdasarkan observasi awal kemampuan bercerita anak usia 5 – 6 tahun di RA Adz-Dzikro masih kurang dan perlu ditingkatkan, hal ini terlihat pada saat anak diminta untuk menceritakan pengalaman, masih banyak anak yang mengalami kesulitan untuk menyampaikan cerita dengan menggunakan kata–kata yang beragam, menyampaikan perasaanya secara jelas, dan belum berani saat diminta berbicara di depan. Hal tersebut disebabkan karena belum diterapkan metode yang cocok serta efektif untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan bercerita anak sebelum dan setelah diterapkan metode show and tell serta bagaimana pelaksanaan metode show and tell terhadap kemampuan bercerita anak usia 5-6 tahun di RA Adz – Dzikro Sindangkerta. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan desain PTK Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Tahapan pada setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan lembar observasi serta dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif serta statistik deskriptif sederhana. Hasil penelitian ini sebagai berikut: 1) Hasil observasi sebelum tindakan kemampuan bercerita anak adalah sebesar 36,9% (klasifikasi rendah). 2) Penerapan metode show and tell dilaksanakan dalam tiga siklus, siklus I menggunakan media mainan sekolah, siklus II benda pribadi/kesayangan, siklus III makanan/minuman kesukaan. 3) Peningkatan kemampuan bercerita anak setelah diterapkan metode show and tell sebesar 50,6% (klasifikasi cukup) pada siklus I, dan meningkat pada siklus II 73,8% (klasifikasi baik), dan siklus III mencapai 90,6% (klasifikasi sangat baik) sehingga telah memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan.