Eksplorasi Interaksi Digital Informal Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Whatsapp: Studi Kasus di SMP Soreang Putera

Penelitian ini berangkat dari masalah bagaimana interaksi digital informal antara guru dan siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui WhatsApp membentuk ruang pembinaan nilai di luar kelas formal. Tujuan penelitian adalah: (1) mendeskripsikan bentuk dan pola interaksi digital guru–siswa; (2) mengidentifikasi nilai-nilai keislaman yang muncul; dan (3) menjelaskan proses penyampaian serta tanggapan terhadap pesan keagamaan pada ranah digital. Metode yang digunakan adalah kualitatif studi kasus di SMP Soreang Putera, dengan partisipan satu guru PAI (kunci), 20 siswa (utama), dan dua wakil kepala sekolah (pendukung). Data dikumpulkan melalui observasi non-partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi terbuka; dianalisis menggunakan model Miles-Huberman berbantuan NVivo untuk kodifikasi tematik. Temuan menunjukkan: (a) interaksi berlangsung cair melalui chat, voice note, dan tautan dakwah; (b) nilai keislaman yang banyak mengemuka meliputi empati, ta’awun, sopan santun, tanggung jawab, serta penguatan ibadah berbasis pengingat; (c) guru berperan sebagai fasilitator dakwah digital yang menjaga etika komunikasi (ṣidq, rifq, ḥiṭyah) dan kedekatan afektif; (d) tantangan mencakup distraksi notifikasi, keterbatasan akses, dan variasi respons siswa. Disimpulkan bahwa WhatsApp memperluas ekosistem pembelajaran PAI dengan meningkatkan keterhubungan emosional, mempermudah internalisasi nilai secara kontekstual, dan membentuk kebiasaan religius sehari-hari; namun praktiknya menuntut literasi digital dan pedoman etik kelembagaan yang jelas. Rekomendasi diarahkan pada penguatan kebijakan sekolah, desai komunikasi dua arah yang terjadwal, serta kurasi konten yang relevan dengan perkembangan remaja.