Upaya Guru Ngaji Dalam Mengatasi Kesulitan Dalam Membaca Al Quran (Studi Kasus pada Santri di Yayasan Nurul Iman Desa Cicangkang Hilir Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat)

Alquran merupakan wahyu Allah yang dditurunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril. Alquran menjadi pedoman hidup bagi umat muslim di dunia. Alquran menjadi bacaan bagi setiap umat muslim setelah selesai solat. Tetapi dalam hal membaca Alquran dengan benar serta sesuia dengan ilmu tajwid dan makharajnya, pada umumnya masyarakat mengalami kesulitan, terdapat kesalahn, ketidak lancaran dalam membaca, tak menuntup kemungkinan orang dewasa masih terdapat kesalahn dalam membaca Alquran. Upaya guru dalam membantu mengatasi kesulitan membaca Alquran bagi peserta didik sangatlah penting. Sebagai tugas dan tanggung jawab seorang pembimbing harus mengetahui karakter peserta didik.beerkenaan denagn ini upaya guru ngaji merupakan lembaga pertama yang mengajarkan, membimbing serta membina peserta didik. Membaca Alquran adalah suatu perbuatan yang ibadah, tetapi banyak dari kalangan anak-anak bahkan sampai orang dewasa belum lancer dan sesuai denagn kaidah ilmu tajwid beserta makhrajnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan santri, apa saja upaya yang dilakukan guru, faktor apa saja yang yang mendukung dan faktor penghambat dalam upaya guru serta mengetahui hasil dari upaya yang telah dilakukan oleh guru ngaji. Jenis penelitian ini adalah penelitian lpanagn yang beersifat deskriftif, teknik samping yang digunakan snowball serta sumber data yang digunaka sumber primer dan skunder. Metode pengumpulan data yang digunkan wawancara yang dilakukan kepada guru, ketua dan santri Nurul Iman. Sedangkan teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil sebagai berikut bahwa, (1). kemampuan santri di Yayasan Nurul Iman terdapat santri yang sudah lancar dalam membaca, masih juga terdapat santri yang terbata-bata dalam membaca, (2). Tidak mengatahui ilmu tajwid secara benar, dari hal tersebut upay yang dilakukan guru adalah (1). Menambah jam pengajian diluar jam mengaji, (2). Membiasakan membaca sebelum pengajian dimulai, (3). Memberikan apresiasi (4). Selalu meluangkan sesi tanya jawab diakhir pembelajaran. Adapun faktor pendukung adalah (1). Pembiasaaan membaca Alquran, (2). Guru berperan sebagai sahabat murid. Faktor penghambat yang dialami (1). Tidak tersedianya ruangan khusus belajar Alquran (2). Keluarga yang sibuk bekerja. Hasil yang dicapai guru dari upaya yang dilakukan ialah (1). Murid selalu hadir dalam pengajian, santri terbiasa membaca Al quran tanpa harus disuruh oleh gurunya.