Penerapan Taziran Sebagai Upaya Membina Perilaku Disiplin Santri (studi kasus pada pondok pesantren Darul Falah Cihampelas Bandung Barat)

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana perilaku disiplin santri Darul Falah ? Bagaimana penerapan Taziran sebagai upaya disiplin santri di Pondok Pesantren Darul Falah? Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Taziran sebagai upaya pembinaan perilaku santri di Pondok Pesantren Darul Falah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui gambaran perilaku disiplin santri dipondok pesantren Darul Falah. Untuk mendeskripsikan penerapan taziran di pondok pesantren dansebagai upaya disiplin santri. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pondok pesantren Darul Falah. Jenis penelitian ini adalah pendekatan kualitatif studi kasus metode yang digunakan wawancara, observasi, dokumentasi dengan lokasi penelitian Pondok Pesantren Darul Falah Cihampelas Bandung Barat. Adapun sumber data pada penelitian ini yaitu : Ustazah, Pengurus, Santri. teknis pengumpulan data yang gunakan adalah desain penelitian, partisipan dan lokasi penelitian, pengumpulan data dan analisis data serta keabsahan data. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu : perilaku merupakan aktifitas seseorang yang dilakukan mulai dari kelas X, XI, XII yang menggambarkan perilaku mereka selama di pesantren seperti kelas X perilaku mereka masih mematuhi peraturan yang ada di pesantren. Sedangkan kelas XI mereka sudah mulai memunculkan kenakalan seperti melanggar peraturan dan kelas XII mereka sering meyalahgunakan kedudukan mereka dan selalu melanggar aturan yang ada di pondok. Penerapan Taziran yang digunakan ada 2 bentuk yaitu taziran tidak langsung dan taziran langsung, taziran tidak langsung seperti pemberian denda kepada santri yang telat masuk pesantren adapun taziran langsung yaitu pemberian taziran yang di lakukan secara spontan seperti bending ketika telat masuk masjid. Serta faktor pendukung dan penghambat yang banyak dialami, faktor pendukung seperti dorongan ustazah kepada pengurus untuk memajukan penerapan taziran, serta kinerja pengurus dan santri yang mematuhi aturan, dan terakhir dukungan dari pengurus dalam memotivasi santri. Faktor penghambatnya seperti pola pikir santri yang terkadang sulit diatur, kurangnya tenaga kerja pengurus IKHSAN putri, dan sarana dan prasana tidak terjaga.