Strategi Guru Dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas VII Pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di MTs Al-Mukhtariyah Mande Cihampelas Kabupaten Bandung Barat

Siswa masalah yang sering dihadapi oleh siswa dalam proses belajar-mengajar, yang dapat menghambat pemahaman mereka terhadap materi pelajaran SKI adalah kejenuhan belajar. Penelitian ini menkaji “Strategi Guru Dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas Vii Pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Mts Al-Mukhtariyah Mande Cihampelas Kabupaten Bandung Barat Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi yang digunakan oleh guru dalam mengatasi kejenuhan belajar siswa kelas VII pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTS Al-Mukhtariyah, Mande, Cihampeles, Kabupaten Bandung Barat. penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan mereduksi data yang tidak relevan, menyajikan data dan menarik kesimpulan., Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) strategi guru dalam mengatasi kejenuhan belajar siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII di MTs Al-Mukhtariyah Guru SKI juga menerapkan strategi pembelajaran kontekstual, yang memungkinkan siswa mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata, fenomena sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Dengan demikian, siswa dapat melihat relevansi materi sejarah dengan kehidupan mereka dan menerapkan pelajaran yang mereka peroleh dalam konteks dunia nyata.2) faktor penyebab terjadinya kejenuhan belajar siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Al-Mukhtariyah Mande . Kejenuhan muncul akibat ketidakvariatifan dalam metode pengajaran yang digunakan oleh guru, yang tidak menciptakan suasana kelas yang menarik dan interaktif. Di sisi lain, faktor psikis melibatkan aspek mental siswa yang dapat mempengaruhi minat dan motivasi mereka dalam belajar. Usia remaja adalah masa di mana siswa menghadapi perubahan emosional yang signifikan. Masalah mental seperti stres, kecemasan, dan ketidaknyamanan terhadap tugas yang monoton dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Motivasi dan dukungan dari guru, keluarga, dan teman sebaya.