Korelasi Peran Ayah Dengan Resiliensi Pengamalan Ibadah Anak Usia Dini Di RA Al-Mubarok

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara peran ayah dengan resiliensi pengamalan ibadah anak usia dini di RA Al-Mubarok Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Resiliensi dalam pengamalan ibadah merupakan kemampuan anak untuk tetap konsisten dan tangguh dalam menjalankan ibadah meskipun menghadapi tantangan dari lingkungan atau kondisi yang kurang mendukung. Peran ayah dalam penelitian ini mencakup tiga indikator utama, yaitu keterlibatan langsung (engagement), ketersediaan (availability), dan tanggung jawab (responsibility).Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket yang disebarkan kepada 23 orang ayah dari anak usia 5–6 tahun di RA Al-Mubarok. Instrumen penelitian disusun berdasarkan indikator dari masing-masing variabel dan diuji menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 27.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran ayah berada pada kategori “sangat tinggi” dengan persentase 79,3%, dan tingkat resiliensi anak dalam pengamalan ibadah berada pada kategori “sangat tinggi” dengan persentase 81,4%. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,003 (p < 0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,642, yang termasuk dalam kategori korelasi kuat dan signifikan. Dengan demikian, terdapat korelasi yang signifikan antara peran ayah dengan resiliensi pengamalan ibadah anak usia dini. Penelitian ini menunjukkan pentingnya keterlibatan ayah dalam mendampingi dan membimbing anak dalam aktivitas ibadah, serta memberikan kontribusi dalam penguatan karakter religius anak sejak usia dini.