Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijiyah Pada Anak Usia Dini Menggunakan Metode Baghdadiyah Melalui Media Papan Flanel Di Kelompok A RA Riyadlul Wildan

Huruf hijaiyah merupakan abjad dalam bahasa Arab yang diawali dari huruf Alif sampai dengan huruf Ya, yang mana huruf hijaiyah ini digunakan dalam Al-Quran. Mempelajari huruf Hijayyah dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya dengan metode Baghdadiyah. Metode Baghdadiyah adalah metode yang digunakan oleh umat Islam hampir di seluruh dunia untuk mengajar anak-anak membaca Al-Quran dengan cara mengeja huruf-huruf Alquran. Peneliti menggunakan papan flanel sebagai media pembelajaran untuk mengenalkan huruf hijayyah dan macam-macam harokat. Papan flanel merupakan media grafis berupahpapan yang dilapisihkainhflanel danhcara penyampaianhpesan atauhmaterinya denganhcara ditempelkanhdi papan flanel tersebut.Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah anak usia dini menggunakan metode Baghdadiyah melalui media papan flanel di kelompok A RA Riyadlul Wildan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak- anak kelompok A yang berjumlah 11 orang ( 6 anak laki-laki an 5 anak perempuan). Sedangkan objek penelitiannya adalah kemampuan kemampuan membaca huruf hijaiyah anak usia dini menggunakan metode Baghdadiyah melalui media papan flanel. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan secara deskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila ketuntasan belajar anak mencapai persentase minimal 80%. Hasil penelitian menunjukkaan bahwa menggunakan metode Baghdadiah melalui media papan flanel dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah anak pada kelompok A di RA Riyadlul Wildan Panyirapan orang.Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah anak yang diperoleh dari setiap siklusnya. Pada saat pra siklus atau sebelum dilakukannya tindakan nilai rata-rata anak 55 dengan ketuntasan belajar hanya 27,3%. Kemudian meningkat setelah dilakukannya tindakan siklus I yaitu menjadi 54,5% dengan nilai rata�rata 65,dan meningkat lagi pada siklus II dengan ketuntasan belajar anak mencapai 81,8% dan nilai rata-rata menjadi 76. Selain itu dapat dibuktikan pula dengan adanya peningkatan aktivitas guru yang awalnya 84 menjadi 93,8 dan aktivitas siswa yang awalnya 64,3 menjadi 85,7.